8 Mei 2014

♥♥♥Kamu Yang Terindah Dalam Hidupku (Part- 1)♥♥♥

28 April 2010

Dear Mas Fatih,
Assalammualaikum Mas…
How are you today? I hope everything is going well… ^_^
Emmb…
I hope you to be my imam…
Bcz… Eemmb… I… I feel comfortable when I’m with you…
But, everything in Allah’s hand…
I can only praying…
Dan berusaha memantaskan diri untuk bisa bersama insan yang baik… Bcz it was you… ^_^
But, aku akan berusaha tidak berlebihan kepadamu…
Bcz I know you not like this…
Hati ini, akan aku jaga sampai Allah berkehendak… Sampai Mas siap melamarku… ^_^
I’m waiting for that time…

I will send you letter again… Insya Allah… ^_^
Wassalammualaikum… ^_^

***

Itu surat pertamaku, yang aku kirimkan untuk seseorang yang aku ada rasa kepadanya. Setelah bertahun-tahun kami tak pernah bertemu.
Dia cinta pertamaku, teman sekolahku saat SMA. Salah satu sekolah disebuah kota santri di Pekalongan.
Walaupun kami satu sekolah, tapi kami jarang bertemu karena jarak kelas kami cukup jauh dan jarang berbicara bersama-sama.
Satu kalinya bertemu, kami malu-malu. Dia yang murah senyum, aku hanya mengangguk dengan hati yang berdebar. Cerah wajah dan indah matanya tak bisa menahan senyumku saat dia sudah berjalan beberapa langkah dari depanku.. ^_^

***

Masa-masa sekolah t’lah berlalu. Teringat saat terakhir aku berjumpa dengannya, beberapa saat sebelum pengumuman kelulusan.
Aku duduk di kursi depan kelas sambil menunggu Wali Kelas datang, karena pengumumannya di ruangan masing-masing. Menunggunya dengan berdebar-debar dan penuh kesabaran. Tiba-tiba Mas Fatih datang. Iya, namanya Fatih, Muhammad AlFatih, seperti nama ksatria sang penakhluk Constantinopel. Dia yang mencuri hatiku.

“Assalammualaikum… Mas, Mas mau kemana? Sepetinya terburu-buru. Ada yang bisa aku bantu?”. Dan aku menghela nafas setelah mengucapkannya.
“Oh… iya, Mas cuma masih mencari Ridwan, ingin mengembalikan buku yang aku pinjam kemarin”. Ucapnya.
“Afwn, Ridwan belum berangkat Mas, Mas bisa menitipkannya padaku dan Insya Allah akan aku berikan kepadanya saat dia sudah berangkat nanti”. Saranku. ^_^
“Apa ini tidak merepotkanmu?”.
“Tidak Mas, ini amanah untukku”.
“Kalau begitu, jazakillahu khairan katsiran”. ^_^
“aamiin”.
Dan dia tersenyum kepadaku. Akupun begitu, membalas senyumnya..
Dan aku langsung bertanya. “Mas, Mas setelah kelulusan ini mau lanjut sekolah dimana? Masih di Pekalongan?”.
“Tidak, Insya Allah Mas mau daftar di Universitas Negeri Yogyakarta”.
“Jauh yaa Mas?”.
“Ah tidak kok, masih di Indonesia”. Dia tersenyum, lalu melanjutkan. “Apakah kamu tahu ada hadits yang mengatakan carilah ilmu sampai ke negeri China?”
Aku pun tersenyum, dan mengangguk.
“Oh iya, kamu mau lanjut kuliah dimana?”. ^_^
“mmm… Tidak Mas, aku mau kerja dulu. Alhamdulillah sebuah perusahaan di Kota Pekalongan sudah menerimaku untuk menjadi salah satu staff administrasinya”.
“Waah… It’s good job… :) Jaga diri baik-baik, semoga berkah”. :)

“aamiin”..

Tiba-tiba, suara langkah kaki berpantofel terdengar. Iya, beliau wali kelasku.
“wali kelas kamu sudah datang, Mas ngga enak. Masuklah ke kelas dan Mas juga mau ke kelas Mas. Wassalammualaikum..”.Dia tersenyum, dan langsung menuju kelasnya. Aku, belum sempat mengatakan apa yang ingin hatiku katakan. Sesal, karena aku tak memanggilnya saat dia bebalik badan. Dan mungkin, dia tak ingin berlama-lama bercakap dengan yang bukan mahramnya.
But, mengingat senyumnya. Aku senang. Itu percakapan terlamaku dengannya, dan melihat wajahnya sebelum kami terpisah jarak.

***

Bersambung… ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar